Rabu, 03 April 2019

KESELAMATAN KERJA


KOMPETENSI DASAR

3.9 : Menganalisis keselamatan kerja
Setelah pembelajaran pada bab ini, siswa mampu:
3.9.1  Mendeskripsikan keselamatan kerja
3.9.2    Menentukan jenis-jenis kecelakaan kerja
3.9.3    Menentukan simbol-simbol peringatan keselamatan kerja
3.9.4    Mengurutkan prosedur keselamatan kerja



4.9 : Melakukan identifikasi resiko bahaya kerja


Setelah pembelajaran pada bab ini, siswa mampu:
4.9.1 Melakukan identifikasi resiko bahaya kerja
4.9.2 Mengelompokan jenis resiko bahaya kerja 

MATERI



1. Deskripsi tentang Keselamatan kerja
1.1 Pengertian K3
  •         Menurut  Prabowo (2011) keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur. 
  •         Menurut  Hendarman (2010), keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan. 
  •         Menurut  Sardjito (2012), keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja. 
  •        Pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. 
  •        Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja
  •     Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Kep. 372/Men/XI/2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional Tahun 2010-2014, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah melindungi keselamatan dan kesehatan para pekerja dalam menjalankan pekerjaannya, melalui upaya pengendalian semua bentuk potensinya.
  • Jika semua potensi bahaya telah dikendalikan dan memenuhi batas standar aman, maka akan memberikan kontribusi terciptanya kondisi lingkungan kerja yang aman, sehat dan proses produksi menjadi lancar, yang pada akhirnya akan dapat menekankan resiko kerugian dan berdampak pada peningkatan produk. 
  • Dasar hukum yang mengatur keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut: 
   a. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja (dapat dibaca di https://spn.or.id/dppspn/uu-01-1970.pdf )
   b. UU no. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (dapat dibaca di https://pih.kemlu.go.id/files/UU_%20tentang%20ketenagakerjaan%20no%2013%20th%202003.pdf )
    c. Keputusan Presiden No. 22 Tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul karena Hubungan Kerja (dapat dibaca di https://peraturan.bkpm.go.id/jdih/userfiles/batang/Kepres_22_1993.pdf )

       Sasaran dari K3 adalah sebagai berikut: 
       a. Menjamin keselamatan operator dan orang lain 
       b. Menjamin penggunaan peralatan aman dioperasikan 
       c. Menjamin proses produksi aman dan lancar. 

    Sebagai asisten tenaga kesehatan anda juga perlu memahami 6 sasaran keselamatan pasien yang meliputi:




    Hambatan penerapan K3 adalah sebagai berikut: 
       a. Dari sisi masyarakat pekerja
            Tuntutan pekerja masih pada kebutuhan dasar
            K3 belum menjadi tuntutan pekerja 
     b. Dari sisi pengusaha Pengusaha lebih menekankan penghematan biaya produksi dan meningkatkan efisiensi untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. 
       c. Kapasitas kerja banyak tergantung pada pendidikan dan keterampilan 
      d. Lingkungan kerja sebagai beban tambahan baik berupa faktor fisik, kimia, biologik, ergonomik, maupun aspek psikososial. 

1.2 Tujuan K3 
           
    Keuntungan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja secara umum adalah:
    a. Menekan faktor risiko hilangnya waktu kerja yang efektif dari seorang pekerja karena terjadinya kecelakaan kerja.
      b. Meminimalkan faktor risiko kecelakaan yang dapat menghilangkan nyawa seseorang atau kerugian material bagi perusahaan.
    c. Meningkatkan nama baik perusahaan terhadap pasar pengguna produk sehingga diharapkan nilai pemasaran meningkat
    d. Menciptakan hubungan yang harmonis dan selaras antara perusahaan, pengusaha, dan pekerja
     e. Menekan biaya produksi bagi perusahaan karena mesin produksi menjadi lebih terawat dan tahan lama sehingga biaya pembelian mesin baru dapat ditekan.

Tujuan K3 ditinjau dari perusahaan dan karyawan 

1) Tujuan K3 untuk perusahaan yaitu:
      a. Meningkatkan kinerja dan omset perusahaan 
      b. Mencegah terjadinya kerugian 
      c. Memelihara sarana dan prasarana perusahaan 

2) Tujuan K3 untuk karyawan yaitu: 
      a. Meningkatkan kesejahteraan jasmani dan rohani karyawan
      b. Meningkatkan penghasilan karyawan dan penduduk sekitarnya 
      c. Untuk kinerja yang berkesinambungan 

1.3 Syarat K3 
           Syarat-syarat Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di tempat kerja tertuang dalam Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 3 (tiga). Pada pasal tersebut disebutkan 18 (delapan belas) syarat penerapan keselamatan kerja di tempat kerja di antaranya sebagai berikut: 

1). Mencegah & mengurangi kecelakaan kerja. 
2). Mencegah, mengurangi & memadamkan kebakaran. 
3). Mencegah & mengurangi bahaya peledakan. 
4). Memberi jalur evakuasi keadaan darurat. 
5). Memberi P3K Kecelakaan Kerja. 
6). Memberi APD (Alat Pelindung Diri) pada tenaga kerja. 
7). Mencegah & mengendalikan timbulnya penyebaran suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, radiasi, kebisingan & getaran. 
8). Mencegah dan mengendalikan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan keracunan. 
9). Penerangan yang cukup dan sesuai. 
10). Suhu dan kelembaban udara yang baik. 
11). Menyediakan ventilasi yang cukup. 
12). Memelihara kebersihan, kesehatan & ketertiban. 
13). Keserasian tenaga kerja, peralatan, lingkungan, cara& proses kerja
14). Mengamankan & memperlancar pengangkutan manusia, binatang, tanaman & barang. 
15). Mengamankan & memelihara segala jenis bangunan. 
16). Mengamankan & memperlancar bongkar muat, perlakuan & penyimpanan barang 
17). Mencegah terkena aliran listrik berbahaya. 
18). Menyesuaikan & menyempurnakan keselamatan pekerjaan yang resikonya bertambah tinggi. 


2. Jenis-jenis kecelakaan kerja

Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Kecelakaan kerja dapat menyebabkan kerugian material dan penderitaan dari yang paling ringan sampai paling berat. Kecelakaan di laboratorium dapat berbentuk 2 jenis, yaitu: 
a.Kecelakaan medis, jika yang menjadi korban pasien
b.Kecelakaan kerja, jika yang menjadi korban petugas laboratorium itu sendiri
Penyebab kecelakaan dapat dibagi dalam kelompok:
a.Kondisi berbahaya (unsafe condition), yaitu kondisi yang tidak aman dari mesin, peralatan, bahan, lingkungan kerja, proses kerja, sifat perusahaan, dan cara kerja.
b.Perbuatan berbahaya (unsafe act), yaitu perbuatan berbahaya dari manusia, yang dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan pelaksana, cacat tubuh yang tidak kentara (bodily defect), keletihan dan kelemahan daya tahan tubuh, serta sikap dan perilaku kerja yang tidak baik.

3. Simbol-simbol peringatan keselamatan kerja
a. Bio Hazard 
           Adalah zat biologis yang menimbulkan ancaman bagi kesehatan makhluk hidup, terutama manusia. Biasanya dipasang di Lab Kimia. 





                                Gambar 1 Bio Hazard 

b. Korosif 
           Adalah zat (misal asam dan basa kuat) yang dapat menyebabkan benda lain hancur atau merusak jaringan hidup jika bersentuhan. Biasanya dipasang di lab kimia. 



                                  Gambar 2 Korosif 


c. Tegangan Sangat Tinggi 
           Adalah suatu tempat atau benda yang memiliki tegangan yang sangat tinggi. Biasanya di pasang di lab komputer, Telkom, atau PLN



                                    
                                  Gambar 3 Tegangan sangat tinggi

d. Environmental
           Adalah zat yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup. Biasanya dipasang di lab kimia 



                             Gambar 4 Environmental 

e. Explosive       
           Adalah zat yang mudah meledak (misal campuran hidrogen dan oksigen) apabila terkena gesekan, benturan, panas, atau kontak dengan api. Terdapat di lab kimia dan pertamina 



                                 Gambar 5 Explosive 
f. Flammable 
   Adalah zat - zat yang mudah terbakar, terdapat di lab, kimia, SPBU 
                                                   
                                     
                                           Gambar 6 Flammable 
g. Radioaktif 
           Adalah bahan (misal uranium, plutonium) yang dapat memancarkan sinar berbahaya yang dapat menimbulkan efek racun sehingga merusak jaringan tubuh. 



                                           Gambar 7 Radioaktif 

h. Harmfull Iritant                                                                                          Adalah zat (misal kloroform) mempunyai sifat peka terhadap tubuh manusia, dapat membakar kulit, selaput lendir, membuat kulit kehilangan pigmen, melepuh atau mengganggu pernapasan. 


    
                                        Gambar 8 Harmfull iritant 

i. Toxic / beracun
            Adalah suatu zat/ bahan yang berbahaya (misal mercury, sianida) yang dapat menimbulkan kecelakaan, sakit, bahkan kematian jika tertelan, terhirup, atau terserap melalui permukaan kulit.



                                   Gambar 9 Toxic 

j. Radiasi Sinar Laser  
  Sangat berbahaya apabila mengenai mata 




                         Gambar 10 Radiasi sinar laser 

4. Prosedur keselamatan kerja
            Secara spesifik saya akan membahas prosedur keselamatan kerja di rumah sakit. Adapun  dasar hukumnya dapat dilihat di  Peraturan Menteri Kesehatan R.I No. 66 tahun 2016 tentang keselamatan dan kesehatan kerja di Rumah Sakit melalui link berikut http://www.kesjaor.kemkes.go.id/documents/PMK_No._66_ttg_Keselamatan_dan_Kesehatan_Kerja_Rumah_Sakit_.pdf (baca halaman 45-48 tentang Langkah-Langkah Keselamatan dan Keamanan di Rumah Sakit).
               Hal-hal yang harus diperhatikan untuk menjaga agar faktor keselamatan dan kesehatan kerja dapat dijalankan dengan semestinya sehingga risiko dapat dihindari adalah:


5. Resiko Bahaya Kerja
    Pekerja dalam melakukan pekerjaannya berisiko mengalami bahaya. 
Adapun bahaya yang dapat mengancam pekerja diantaranya adalah:
1). Bahan kimia berbahaya, seperti bahan kimia beracun karena termakan/ terhirup, bahan kimia yang mudah terbakar, dan bahan kimia yang menimbulkan radiasi.
2). Keadaan lingkungan tempat kerja yang membahayakan pekerja, seperti suara mesin yang keras, getaran, dan suhu tempat kerja yang sangat tinggi.
3). Pelaksanaan kerja yang tidak sesuai dengan prosedur tetap, misalnya sikap pekerja yang tidak profesional, waktu kerja yang melebihi batas, dan tingkat pengetahuan pekerja yang kurang terhadap risiko kecelakaan kerja yang mungkin terjadi.
4). Peralatan dan perkakas yang digunakan secara manual tidak mempunyai standar keamanan penggunaan.
5). Bahaya radiasi dari penggunaan peralatan, seperti sinar rontgen, sinar gamma, sinar inframerah, dan sinar ultraviolet.
6). Bahaya psikologis seperti beban kerja yang terlalu tinggi, penempatan pekerja pada pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahlian pekerja, dan perbedaan perlakuan.
7). Bahaya infeksi bakteri dan virus, misalnya TBC

6. Identifikasi Masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Kesehatan

1) Kecelakaan kerja
2) Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan penyakit akibat hubungan kerja.

  •            PAK adalah penyakit yang mempunyai penyebab yang spesifik/ asosiasi yang kuat dengan pekerjaan
  •           Penyebab PAK: 1 agen penyebab & harus memiliki hubungan sebab akibat antara proses penyakit & bahaya di tempat kerja
  •            Penyakit akibat hubungan kerja adalah penyakit dengan penyebab multifaktoral, serta berhubungan dengan pekerjaan & kondisi tempat kerja
  •            Adapun jurnal tentang jenis penyakit akibat kerja dan pencegahannya dapat dibaca di link berikut ini file:///C:/Users/Hp/Downloads/3260-6313-1-PB.pdf
Daftar Pustaka

Handayati, anik dkk. 2017. Dasar Manajemen Laboratorium Kesehatan dan Lingkungan Program Keahlian Teknologi Laboratorium Medik untuk SMK/ MAK Kompetensi Keahlian Teknologi Laboratorium Medik. Jakarta: EGC

Hartati, dkk. 2018. K3LH Program Keahlian Farmasi untuk SMK/ MAK Program Keahlian Farmasi Kelas X. Jakarta: EGC

            Mujiyono, dkk. 2013. K3LH & Ilmu Kesehatan Masyarakat untuk SMK Farmasi. Jakarta: EGC

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. Lilian,
    Thank you artikelnya sangat menarik.
    Yang paling suka adalah analisa beban psikologis dimana seorang pekrja bisa menderita/,elakukan kecelakaan jika ditempatkan bukan di tempatnya yang sesuai.

    Misalnya Seorang sekuriti disuruh bawa forklift..

    Keep up the good work..

    Main main juga di web web project saya ya..
    Hatur Nuhun..

    LK



    LSP Transafe
    Training for Trainer Sertifikasi BNSP - Transwish Indonesia
    Safety Training Indonesia - Transafe Indonesia
    Sea Survival BNSP
    HUET BNSP

    BalasHapus

TINDAKAN DASAR KEPERAWATAN PEMBERIAN OBAT (ORAL, TETES, TOPICAL, DAN SUPOSITORIA

  A.   KONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT ORAL 1.   Definisi Pemberian obat per oral adalah menyiapkan dan memberikan obat untuk klien, yang ...