Selasa, 30 Juli 2019

Dinamika Sosial


Kompetensi Dasar 3.1: 
Menganalisis kasus dinamika masyarakat pada kelompok sosial, pranata sosial, dan mobilitas sosial

Kompetensi Dasar 4.1 : 
Melakukan penanganan kasus dinamika masyarakat pada kelompok sosial, pranata sosial, dan mobilitas sosial


Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan mampu:
1.Menjelaskan tentang kasus dan cara penanganan dinamika pada kelompok sosial
2.Menjelaskan tentang pranata sosial
3.Menjelaskan tentang mobilisasi sosial
4.Menerapkan prinsip etika & etiket keperawatan

Materi:
1.Pendahuluan
   Ilmu kemasyarakatan disebut juga sosiologi. Sosiologi berasal dari bahasa latin: socius yang berarti kawan dan logos berarti berbicara. Jadi secara harfiah sosiologi berarti "berbicara mengenai masyarakat".
   Ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh pakar tentang sosiologi. Selo Sumardjan mendefinisikan sosiologi atau ilmu masyarakat sebagai ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. 
    Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur - unsur sosial pokok, yaitu kelompok - kelompok sosial, norma - norma sosial, pranata - pranata sosial, dan lapisan - lapisan sosial.
    Proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama, misalnya antara segi kehidupan ekonomi dan hukum, serta segi kehidupan hukum dan politik.
    Jadi sasaran sosiologi adalah masyarakat. Apakah masyarakat itu? Ralph Linton mengemukakan bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka sendiri dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas - batas yang dirumuskan dengan jelas.
   Berdasarkan definisi Linton, masyarakat meliputi beberapa unsur:
1). Adanya sejumlah manusia yang hidup bersama. Tidak ada ukuran mutlak ataupun angka pasti untuk menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada. Secara teoritis, angka minimalnya adalah dua orang.
2). Sejumlah manusia tersebut sudah hidup bersama untuk waktu yang lama. Manusia yang berkumpul dengan sesamanya akan berorientasi sehingga timbul sistem komunikasi, peraturan - peraturan, dsb untuk mengatur hubungan antar manusia tersebut.
3). Sejumlah manusia tersebut sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan. Antara anggota satu dengan yang lainnya terdapat rasa keterikatan dan solidaritas.
4). Sejumlah manusia tersebut merupakan suatu sistem hidup bersama. Dalam kehidupan sehari - hari, mereka saling membutuhkan. Mungkin juga terdapat saling kebergantungan antara mereka

2.Kelompok sosial
                  Manusia adalah makhluk sosial yang hanya dapat hidup normal apabila berada di antara manusia - manusia lainnya. Manusia yang hidup terpisah sama sekali dari orang lain akan tumbuh menjadi tidak wajar, baik jiwa maupun raganya.
                  Sejak dilahirkan, manusia sudah mempunyai 2 keinginan pokok yaitu keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya (masyarakat) dan keinginan untuk menjadi satu dengan alam sekelilingnya. Dua keinginan tersebut ditambah dengan adanya kesadaran bahwa  dengan bekerja sendiri - sendiri mereka tak akan mampu mengatasi berbagai masalah yang dihadapi dalam kehidupannya menyebabkan manusia bekerja sama saling membantu. Hal ini menyebabkan terbentuknya himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama yang disebut kelompok sosial (social group).
                  Tidak semua himpunan atau kesatuan manusia dapat disebut sebagai kelompok sosial. Suatu himpunan/ kesatuan manusia disebut sebagai kelompok sosial jika memenuhi syarat - syarat tertentu, yaitu:
          1). Setiap anggota kelompok harus memiliki kesadaran bahwa dia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan.
          2). Antara anggota yang satu dengan anggota yang lain terdapat hubungan timbal balik.
          3). Ada satu faktor yang dimiliki bersama yang menyebabkan hubungan sesama anggota menjadi erat.
          4). Himpunan atau kesatuan manusia tersebut mempunyai struktur, kaidah, dan pola perilaku.
               Kelompok - kelompok sosial dapat dibedakan berdasarkan berbagai kriteria, misalnya berdasarkan sifat dan kedekatan hubungan antar anggotanya atau keteraturan struktur organisasi dalam kelompok tersebut.
            1). Kelompok primer dan kelompok sekunder
                a. Kelompok primer
                    adalah kelompok sosial yang umumnya kecil, bersifat agak permanen, anggotanya saling mengenal dan terjalin kerjasama yang erat dan bersifat pribadi. Contohnya keluarga, kelompok penggemar sesuatu (hobi), kelompok RT.
                b. Kelompok sekunder
                    adalah kelompok sosial yang besar, terdiri dari individu yang saling berhubungan dengan tujuan masing - masing (tidak bersifat pribadi) dan tidak begitu permanen. Contohnya; organisasi pedagang, organisasi buruh, partai politik.
           2). Paguyuban dan patembayan
                    Ferdinand Tonnies membedakan kelompok sosial menjadi 2 jenis yaitu:
                a. Paguyuban (gemeineschaft)
                    Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama yang anggota - anggotanya        diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta kekal, misalnya keluarga, kerabat, atau kelompok rukun tetangga.
                b. Patembayan (gesellchaf)
                    Pada patembayan, hubungan yang ada antara anggota - anggotanya hanya ikatan dalam bentuk lahiriah, bersifat buatan (tidak alamiah), dan tidak kekal. Alasanh sesorang menjadi anggotanya adalah karena adanya kepentingan yang rasional. Contohnya; organisasi pedagang, organisasi buruh, partai politik.
           3). Kelompok formal dan kelompok informal
                a. Kelompok formal (formal group)
                    Kelompok formal adalah kelompok yang mempunyai peraturan - peraturan yang tegas dan dengan sengaja diciptakan oleh anggota - anggotanya. Contohnya partai politik, koperasi, dan organisasi buruh
                b. Kelompok informal (informal group)
                    Kelompok informal adalah kelompok yang tidak mempunyai struktur dan organisasi yang jelas. Kelompok ini biasanya terbentuk karena pertemuan yang berulang kali untuk kepentingan dan pengalaman yang sama.Contohnya kelompok arisan dan kelompok penggemar kesenian.
           4). Kerumunan (crowd) dan publik (public)
                a. Kerumunan
                    Kerumunan adalah sejumlah orang yang secara kebetulan berkumpul di suatu tempat, bersifat sementara, dan tidak terorganisasi, misalnya penonton pertandingan sepak bola dan pengunjung supermarket. Sifat khas kerumunan adalah jika mereka sudah beraksi, mereka punya kecenderungan merusak. Ini disebabkan dalam kerumunan, interaksi terjadi secara spontan dan tidak terduga. Identitas sosial seseorang biasanya tenggelam apabila ornag tersebut ikut serta dalam suatu kerumunan.
                b. Publik
                    Berbeda dengan kerumunan, publik lebih merupakan kelompok yang bukan kesatuan. Pada publik, interaksi terjadi secara tidak langsung melalui media massal misalnya surat kabar, radio, televisi atau desas desus yang memungkinkan suatu publik mempunyai pengikut yang sangat luas. Tingkah laku publik didasarkan pada tingkah laku individu - individu yang menjadi anggotanya karena dalam publik masing - masing individu masih memiliki kesadaran akan kedudukan sosialnya.
           5). In Group dan Out Group
                Dalam in group , individu mengidentifikasi dirinya dalam kelompok sosial tersebut. Sikap in group umumnya didasarkan pada adanya rasa simpati dan perasaan dekat dengan anggota lain dalam kelompoknya.
                Out group adalah kelompok sosial yang oleh individu diartikan sebagai lawan in groupnya. Sikap out group selalu ditandai dengan pandangan yang berwujud antagonisme atau antipati yang menjadi dasar suatu sikap yang disebut etnosentrisme. yaitu sikap yang menilai unsur - unsur kebudayaan lain dengan membandingkannya dengan ukuran kebudayaan sendiri.
                Sikap etnosentrisme sering kali didasari oleh stereotip, yakni gambaran ataupun tanggapan yang bersifat mengejek terhadap suatu objek tertentu. Sebagai contoh, orang kulit putih pada umumnya beranggapan bahwa orang kulit hitam (negro) itu pemalas, tidak pintar, dsb.
           6). Membership group dan reference group
                 Membership group adalah kelompok sosial tempat seseorang secara fisik menjadi anggotanya. Sedangkan reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (yang bukan anggota kelompok itu) untuk membentuk pribadi dan perilakunya.
                   
3.Tata nilai masyarakat/ Pranata sosial (social institution)
          Pranata sosial adalah himpunan norma - norma dari segala tingkatan yang mengatur kehidupan bersama dalam masyarakat sehingga kehidupan bersama berlangsung dengan tertib.
              Pranata sosial disebut juga dengan lembaga sosial atau lembaga kemasyarakatan. Pranata sosial terdapat di semua masyrakat baik yang mempunyai taraf kebudayaan yang sederhana maupun yang sudah modern.
                Fungsi pranata sosial:
       1). Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat tentang bagaimana mereka harus bertingkah laku dan bersikap dalam menghadapi masalah - masalah yang ada dalam masyrakat.
        2). Memberikan pegangan kepada masyarakat dalam hal pengendalian sosial (social control) yaitu sistem pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku anggota - anggotanya.
          3). Menjaga keutuhan dan ketentraman masyarakat
               Beberapa fungsi tersebut mengharuskan seseorang yang hendak memasuki atau mempelajari suatu masyarakat tertentu harus memperhatikan dengan teliti pranata sosial yang ada dalam masyarakat tersebut.
             Norma - norma tersebut umumnya tidak tertulis, tetapi wajib ditaati dan dilaksanakan baik oleh individu maupun kelompok dalam masyarakat karena memang diciptakan demi tercapainya ketertiban dan kesejahteraan masyarakat.
               Setiap norma mempunyai kekuatan mengikat yang berbeda - beda, ada yang lemah dan ada yang sangat kuat. Untuk membedakan kekuatan mengikat norma -norma tersebut, secara sosiologis dikenal 4 tingkatan norma dengan istilah sbb:
           1). Cara (usage)
                Cara menunjukkan suatu perbuatan, khususnya dalam hubungan antar individu dalam masyarakat. Suatu penyimpangan terhadapnya tidak akan mengakibatkan hukuman yang berat, mungkin hanya sekedar celaan dari individu yang melihatnya saja. 
               Contohnya orang mempunyai cara masing - masing untuk minum. Ada orang yang minum tanpa mengeluarkan bunyi, ada pula yang mengeluarkan bunyi sebagai pertanda kepuasan. Cara yang terakhir biasanya dianggap kurang sopan dan apabila dilakukan mungkin orang yang minum bersamanya merasa terganggu dan mencelanya.

           2). Kebiasaan (folkways)
                Kebiasaan mempunyai kekuatan yang lebih besar mengikatnya daripada cara. Kebiasaan adalah perbuatan yang diulang - ulang dengan cara yang sama dan merupakan bukti bahwa orang banyak menyukai perbuatan tersebut. Dapat dikatakan kebiasaan adalah perbuatan yang diakui dan diterima masyarakat.
                   Contohnya kebiasaan memberi hormat kepada orang yang lebih tua dengan menggunakan bahasa krama inggil di masyarakt jawa, atau membungkukkan badan saat lewat di depan orang yang lebih tua. Apabila hal itu tidak dilakukan, akan dianggap sebagai penyimpangan terhadap kebiasaan umum yang berlaku di masyarakat dan setiap orang akan mencelanya.
                 
           3). Tata laku (mores)
                 Tata laku adalah kebiasaan yang tidak hanya dianggap sebagai cara berperilaku saja, tetapi sudah diterima sebagai norma pengatur. Di satu pihak tata laku mengharuskan seseorang melakukan suatu perbuatan, di lain pihak melarangnya sehingga semua anggota masyarakat harus menyesuaikan perbuatan - perbuatannya dengan tata laku tersebut.
                  Contohnya aturan mengenai pergaulan antara laki - laki dan perempuan. Penyimpangan yang dilakukan terhadap tata laku akan berakibat pelakunya dikenakan sanksi untuk menyesuaikan tindakan - tindakannya dengan tata laku yang berlaku.

           4). Adat istiadat ( Custom)
                   Adat istiadat  adalah tata laku yang bersifat kekal dan kuat integrasinya dengan pola perilaku masyarakat. Anggota masyarakat yang melanggarnya akan mendapat sanksi yang keras dan kadang - kadang sampai berdampak luas. 
                Contohnya di daerah Lampung terdapat hukum adat yang  melarang perceraian. Apabila bercerai, maka suami istri tersebut tercemar namanyabahkan seluruh keluarganya akan dikeluarkan dari lingkungan masyarakat tersebut.

4.Strata kemasyarakatan
             Setiap masyarakat selalu mempunyai penghargaan yang bersifat khusus terhadap hal - hal yang ada dalam masyrakat tersebut. Penghargaan ynag lebih tinggi terhadap terhadap hal - hal tertentu akan menempatkan hal tersebut pada kedudukan yang lebih tinggi dari lainnya.
              Kalau suatu masyarakat misalnya lebih menghargai kekayaan material daripada lainnya, maka mereka yang mempunyai harta lebih banyak dari lainnya akan menempati kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mempunyai harta. Demikian pula sebaliknya
           Sistem lapisan dalam masyarakat tersebut dalam sosiologi disebut stratifikasi sosial (stratum/ lapisan). Terdapat berbagai macam bentuk lapisan dalam masyarakat. Dan lapisan masyarakat ini dapat ditemukan dimanapun juga karena perbedaan adalah gejala universal yang merupakan bagian dari sistem sosial dalam masyarakat.
               Sifat sistem lapisan masyarakat:
           1) Tertutup
                Sifat tertutup membatasi kemungkinan pindahnya sesorang dari satu lapisan ke lapisan yang lain. Dalam sistem demikian, satu - satunya jalan untuk menjadi anggota lapisan dalam masyarakat tersebut adalah kelahiran.
             Contohnya pada masyarakat India yang terbagi atas kasta - kasta yaitu kasta brahmana (pendeta), Kstaria (bangsawan dan tentara), waisya (pedagang), sudra (rakyat jelata), paria (tidak berkasta)
           2) Terbuka
              Pada sistem ini anggota masyarakat mempunyai kesempatan untuk berusaha untuk naik ke lapisan atas atau jatuh ke lapisan bawah. Pada umumnya sistem terbuka memberi kesempatan yang besar kepada setiap anggota masyarakat untuk dijadikan sebagai landasan pembangunan masyrakat daripada sistem tertutup.
               Dasar - dasar lapisan masyarakat untuk menggolongkan anggota masyarakat ke dalam suatu lapisan masyarakat:
           1) Ukuran kekayaan
               Anggota masyarakat yang mempunyai kekayaan paling banyak masuk ke dalam lapisan masyarakat teratas.
           2) Ukuran Kekuasaan
              Anggota masyarakat yang mempunyai kekuasaan/ wewenang paling banyak masuk ke dalam lapisan masyarakat teratas.
           3) Ukuran kehormatan
             Ukuran ini terlepas dari kekayaan dan kekuasaan.  Anggota masyarakat yang paling dihormati dan disegani masuk ke dalam lapisan masyarakat teratas.Misal golongan orang tua atau mereka yang pernah berjasa.
           4) Ukuran ilmu pengetahuan
               Ukuran ini dipergunakan oleh masyarakat ynag menghargai ilmu pengetahuan. Namun terkadang ukuran ini menimbulkan efek negatif, misalnya seseorang melakukan pemalsuan ijazah demi bisa naik ke lapisan masyarakat atas.

5.Mobilitas sosial
          Mobilitas sosial (gerakan sosial/ social mobility) adalah suatu gerakan yang terjadi dalam struktur sosial. Tipe mobilitas sosial:
           1). Gerakan sosial horizontal
                Tipe gerakan ini merupakan peralihan individu atau objek - objek sosial lainnya seperti mode pakaian atau ideologi dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lain yang sederajat. Gerakan sosial horizontal tidak mengubah derajat  kedudukan seseorang ataupun suatu objek sosial
           2). Gerakan sosial vertikal
                 adalah peralihan individu atau objek - objek sosial dari suatu kedudukan sosial ke  kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat. Terdapat 2 jenis gerakan sosial vertikal:
           a. Social climbing (naik)
               Social climbing dapat dilakukan oleh individu atau kelompok melalui beberapa jalan misalnya lembaga pendidikan, keagamaan, ataupun partai politik. Contoh seorang petani yang diangkat menjadi kepala desa.
               
           b. Social sinking (turun)
               Contoh pegawai kantor yang dipecat dari pekerjaannya.
          

6.   Masyarakat pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan (urban comunity) beserta permasalahannya

            Perbedaan asyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan
      
                
              MASYARAKAT PEDESAAN                                                      
           MASYARAKAT PERKOTAAN
           Hubungan antar warga bersifat kekeluargaan, erat, mendalam, dan saling memerlukan
           Hubungan antar warga atas dasar kepentingan pribadi dan cenderung individualistik
           Umumnya hidup dari pertanian, perkebunan, sifat kerjanya serabutan
           Jenis pekerjaan sangat bervariasi dan bersifat spesialistis
           Sangat terikat pada tanah garapan dan tidak mudah berpindah tempat tinggal
           Mudah berpindah – pindah baik pekerjaan maupun tempat tinggal
           Barang – barang, makanan, dsb hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup
           Barang – barang, makanan, dsb selain untuk memenuhi kebutuhan hidup juga untuk kebutuhan social (gengsi)
           Komunikasi umumnya secara informal (dari mulut ke mulut)
           Komunikasi umumnya secara formal dan dengan sarana komunikasi modern
           Lapangan pekerjaan sempit
           Lapangan pekerjaan luas dan beragam
           Pembagian waktu tidak begitu penting
           Pembagian waktu penting
          Kepemimpinan tradisional, orang tua menjadi panutan
           Kepemimpinan formal dan rasional
           Peranan pemuka agama cukup menonjol
           Peranan pemuka agama kurang menonjol
           Perubahan sosial jarang dan tidak mudah terjadi
           Perubahan sosial sering dan mudah terjadi
   
   
7.Prinsip etika & etiket keperawatan
   Untuk prinsip etika dan etiket keperawatan dapat dibuka di link berikut ini https://lilianmarantina.blogspot.com/2019/07/materi-pretest-1-prinsip-etika-dan.html

Daftar Pustaka

Hartati, dkk. 2015. Ilmu Kesehatan Masyarakat: bidang keahlian kesehatan. Jakarta: EGC

Selasa, 23 Juli 2019

Pemasangan Masker, Skort, dan Sarung Tangan Steril

    Alat Perlindungan Diri (APD) adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan potensi adanya bahaya atau kecelakaan kerja. Standar APD seorang asisten perawat maupun perawat adalah masker, skort, dan sarung tangan. APD tersebut sangatlah penting sebagai pelindung dan pencegahan penularan penyakit. Berikut ini merupakan pembahasannya.

1.  Masker
Pengertian
Masker adalah suatu alat pelindung pernafasan yang didesain menutupi mulut dan hidung untuk menyaring partikel udara terhadap mikroorganisme,

Tujuan
a. Mencegah/ mengurangi transmisi mikroorganisme melalui udara (droplet infection) saat merawat pasien, berbicara, batuk dan bersin
b. Melindungi dari infeksi saluran pernapasan
c. Mencegah membran mukosa petugas terkena kontak dengan percikan darah dan cairan tubuh

Indikasi
a. Saat membantu prosedur steril
b. Saat menyiapkn alat - alat steril untuk area steril
c. Saat merawat pasien di ruang isolasi

2. Skort
Pengertian
Skort adalaah bentuk pakaian untuk menutup pakaian yang digunakan pada waktu melakukan tindakan

Tujuan
a. Melindungi pakaian dari kotoran
b. Mengurangi bahaya penularan
c. Melindungi petugas dari kemungkinan terkena percikan cairan tubuh seperti darah dan lannya serta cairan yang berbahaya

3. Sarung tangan steril
Pengertian
Menggunakan sarung tangan steril merupakan komponen kunci dalam meminimalkan penularan penyakit serta mempertahankan lingkungan bebas infeksi, dengan cara menggunakan sarung tangan yang memperhatikan sterilisitas

Tujuan
1. Mengurangi resiko penularan infeksi ke petugas dari klien
2. Mencegah kontaminasi tangan petugas dengan mikroorganisme ke objek steril
3. Mempertahankan tindakan aseptik selama melakukan prosedur operasi/ tindakan invasif

CHECK LIST OBSERVASI
MEMAKAI SARUNG TANGAN STERIL (GLOVING)

NO
ASPEK YANG DINILAI
Pelaksanaan
Bobot
Keterangan
Benar
Salah
1
Menyiapkan alat:
- Pack yang berisi sarung tangan steril
- Meja/permukaan yang bersih/steril untuk meletakkan pack sarung tangan


1

2
Mengecek :
Gaun operasi sudah dikenakan secara benar
Gaun operasi tidak tidak menyentuh benda lain yang tidak steril


1

3
Ambil sarung tangan pertama dari pack dengan cara memegang manset (lipatan sarung tangan) bagian dalam.
Sarung tangan diangkat dan jauh dari badan, seatas pinggang, sarung tangan bagian jari-jari berada di bawah


1

4
Selipkan atau masukkan tangan pertama pada sarung tangan..
Hanya boleh memegang  bagian dalam sarung tangan saja


1

5
Ambil sarung tangan kedua dari pack dengan tiga jari tangan yang sudah menggunakan sarung tangan di sisi bawah manset. Angkat sarung tangan jauh dari badan setinggi pinggang, masukkan tangan ke dua kedalam sarung tangan dan hanya boleh memegang bagian dalam sarung tangan saja


1

6
Tarik sarung tangan setinggi pinggang dengan tangan pertama yang sudah memakai sarung tangan tanpa menyentuh kedua lengan


1

7
Menghindari menyentuh benda lain di sekitarnya


1



Tanggal:
Nilai

Pembimbing

Siswa


NILAI  CEKLIST =            Jumlah tindakan yg dilakukan (YA)    X 100
                                                    7
                            =
NILAI PRETEST/ RESPONSI = (nilai dalam puluhan)
                                                   =

NILAI TOTAL           =      NILAI CEKLIST + NILAI RESPONSI
                                                             2
                               =
CHECK LIST OBSERVASI
MEMAKAI & MELEPAS APD (Alat Pelindung Diri) UNTUK MERAWAT KLIEN DI RUANG ISOLASI
           
NO
ASPEK YANG DINILAI
Pelaksanaaan
Bobot
Keterangan
Benar
Salah
1
Persiapan Alat:
·         Sarung tangan bersih
·         Masker
·         Gaun celemek


1


Persiapan Perawat:





1
Gulung rambut serapi mungkin


1

2
Cuci tangan


1


Memakai sarung tangan bersih:




1
Pasang sarung tangan di tangan kanan terlebih dahulu (jika tangan kanan adalah tangan dominan)


1

2
Pasang sarung tangan di tangan kiri


1


Memakai masker:


1

1
Cari ujung atas masker (masker biasanya mempunyai lempengan logam tipis di sepanjang pinggirannya)


1

2
Pegang masker pada bagian atas kedua tali/ kulit


1

3
Talikan kedua tali atas secara tepat di belakang atas kepala anda. Dengan tali di atas telinga anda (alternatif selipkan pengikat di masing-masing telinga). Posisi tali di atas kepala memberikan ikatan yang kuat


1

4
Dengan lembut tekan bagian atas logam di atas tonjolan hidung anda


1


Memakai gaun celemek:




1
Pakai gaun sampai menutupi pakaian perawat


1

2
Tarik lengan baju sampai ke bagian pergelangan tangan


1

3
Ikatkan tali gaun(biasanya ada di bagian posterior leher kepala, dada, dan pinggul)


1


Melepas masker, gaun celemek, dan sarung tangan:




1
Buka kedua ikatan masker


1

2
Lipat masker ke bagian tengahnya dengan kedua permukaan dalamnya bertemu


1

3
Buang masker ke tempat khusus


1

4
Buka ikatan gaun celemek


1

5
Biarkan gaun jatuh ke arah depan dari arah bahu (tapi jangan sampai jatuh ke lantai)


1

6
Lipat atau gulung gaun tanpa menyentuh bagian luar celemek


1

7
Masukkan ke dalam bak cucian medis


1

8
Lepaskan sarung tangan kiri dengan menggunakan tangan kanan, perawat hanya menyentuh dan menarik bagian luar sarung tangan kiri tidak agar bagian tangan kiri tidak terkena sisa-sisa kotoran klien


1

9
Genggam sarung tangan kiri yang sudah terlepas di tangan kanan


1

10
Lepaskan sarung tangan kanan dengan cara tangan kiri menarik sarung tangan dari arah dalam sarung tangan kanan agar tangan kiri tidak menyentuh bagian luar sarung tangan kanan


1

11
Buang sarung tangan ke dalam bengkok/ tempat sampah medis


1

12
Cuci tangan


1


Sikap Kerja




1
Melakukan tindakan dengan sistematis


1

2
Percaya diri


1


Tanggal:
Nilai


Pembimbing


Siswa




NILAI  CEKLIST =            Jumlah tindakan yg dilakukan (YA)    X 100
                                                                  26
                            =
NILAI PRETEST/ RESPONSI = (nilai dalam puluhan)
                                           =

NILAI TOTAL SOP =      NILAI CEKLIST + NILAI RESPONSI
                                                             2

                               =

Latihan Soal

1. Sebutkan 3 indikasi menggunakan masker?
2. Sebutkan 2 tujuan menggunakan skort?
3. Apakah pentingnya menggunakan APD bagi tenaga kesehatan?
4. Jelaskan perbedaan penggunaan sarung tangan biasa dan sarung tangan steril!
5. Bagaimana sikap sebagai asisten keperawatan saat melakukan pemasangan APD masker, skort, dan sarung tanga steril?

TINDAKAN DASAR KEPERAWATAN PEMBERIAN OBAT (ORAL, TETES, TOPICAL, DAN SUPOSITORIA

  A.   KONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT ORAL 1.   Definisi Pemberian obat per oral adalah menyiapkan dan memberikan obat untuk klien, yang ...