Kamis, 26 September 2019

Bentuk Sediaan Obat


Pada materi ini dibahas tentang berbagai bentuk sediaan obat yang dibagi dalam 4 besar yaitu bentuk padat, cair, setengah padat, dan khusus.

Tujuan pembelajaran:
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu untuk:
1. Menyebutkan dan mejelaskan bentuk - bentuk sediaan obat

A. Bentuk Sediaan Padat





Gambar 1: Diagram Skema Bentuk Sediaan Obat 








 Gambar 2  : Diagram Skema Bentuk Sedian Padat 

1. Kapsul :  Merupakan sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut.

2. Tablet :  Merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan. Kaplet :  Merupakan sedian padat kompak dibuat secara kempa cetak, bentuknya oval seperti kapsul.

3. Pil :  Merupakan bentuk sediaan padat bundar dan kecil mengandung bahan obat dan dimaksudkan untuk pemakaian oral.

4. Pastiles :  Merupakan Sediaan padat yang mengandung obat, dirancang untuk larut secara perlahan di mulut, lebih lunak dibanding lozenges

5. Lozenges :  Merupakan Sediaan padat yang mengandung gula sebagai pembawa bahan obat. Umumnya untuk pengobatan saluran cerna atau untuk batuk.
Serbuk :  Adalah campuran homogen (merata) dua atau lebih obat yang diserbukkan

 






         Gambar 3 : Kapsul                                                                                     Gambar 4 : Pil
 









         




Gambar 5 : Tablet                                                                                                                                                                   Gambar 6 : Kaplet


     





Gambar 7: Sedian Obat Lozenges                                                     Gambar 8 : Serbuk 


2. Bentuk Sediaan Setengah Padat



 



Gambar 9 : Diagram Skema Bentuk Sediaan Semi Padat 

1. Salep :  Merupakan sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir.

2. Cream :  Sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai.

3. Gel :  Sistem semi padat terdiri dari suspense yang di buat partikel anorganik yang kecil atau molekul organic yang besar, terpenetrsai oleh suatu cairan.

4. Pasta :  Sediaan semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan yang di tujukan untuk pemakaiaan topical. Sapo/Sabun : Sediaan semisolid untuk pemakaian luarhasil dari proses penyabunan alkali dengan lemak atau asam lemak tinggi


3. Bentuk Sediaan Cair






Gambar 10 :Diagram Skema Bentuk Sediaan Cair 

1. Solutiones :  Merupakan sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang larut, misalnya terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur

2. Suspensi :  Merupakan sedian cair mengandung partikel padat tidak larut terdispersi dalam fase cair.

3. Emulsi : Merupakan sediaan berupa campuran dari dua fase cairan dalam sistem dispersi, fase cairan yang satu terdispersi sangat halus dan merata dalam fase cairan lainnya, umumnya distabilkan oleh zat pengemulsi.

4. Obat Tetes/Gutae : Merupakan sediaan cairan berupa larutan, emulsi, atau suspensi, dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar, digunakan dengan cara meneteskan menggunakan penetes yang menghasilkan tetesan setara dengan tetesan yang dihasilkan penetes beku yang disebutkan Farmacope Indonesia. Sediaan obat tetes dapat berupa antara lain: Guttae (obat dalam), Guttae Oris (tetes mulut), Guttae Auriculares (tetes telinga), Guttae Nasales (tetes hidung), Guttae Ophtalmicae (tetes mata).

5. Injeksi : Merupakan sediaan steril dan bebas pirogen yang bebas larutan, emulsi, suspensi, serbuk yang dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan. penggunaannya dengan menggunakan spuit kedalam kulit, bawah kulit, otot, atau intravena.

4. Bentuk Sediaan Khusus



Gambar 11 : Diagram Skema Bentuk Sediaan Khusus 


1. Implan :  Merupakan sediaan berbentuk Silinder steril yang dimasukkan ke dalam jaringan tubuh dengan tujuan memperoleh pelepasan obat yang berkesinambungan dalam jangka waktu lama .

2. Aerosol :  sediaan yang mengandung 1 atau lebih zat berkhasiat dalam wadah yang diberi tekanan, digunakan untuk obat luar atau obat dalam. pemakaiannya disedot melalui hidung atau mulut atau disemprotkan dalam bentuk kabut ke saluran pernapasan.

3. Supositoria : Merupakan sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk yang diberikan melalui rektal, vagina atau uretra, umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh.


Daftar Pustaka

Athijah, Umi. 2011. Buku Ajar Preskripsi Obat dan Resep Jilid 1. Surabaya: Airlangga University Press.

Laily, Dayang. 2016. Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Keperawatan SMK. Depok: Kemendikbud R.I

2 komentar:

  1. Depo 20ribu bisa menang puluhan juta rupiah
    mampir di website ternama I O N Q Q
    paling diminati di Indonesia,
    di sini kami menyediakan 9 permainan dalam 1 aplikasi
    ~bandar poker
    ~bandar-Q
    ~domino99
    ~poker
    ~bandar66
    ~sakong
    ~aduQ
    ~capsa susun
    ~perang baccarat (new game)
    segera daftar dan bergabung bersama kami.Smile
    Whatshapp : +85515373217

    BalasHapus

TINDAKAN DASAR KEPERAWATAN PEMBERIAN OBAT (ORAL, TETES, TOPICAL, DAN SUPOSITORIA

  A.   KONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT ORAL 1.   Definisi Pemberian obat per oral adalah menyiapkan dan memberikan obat untuk klien, yang ...