Rabu, 25 September 2019

Peran Perawat dalam Pemberian Obat

A. Tujuan 
Peserta Didik Mampu Mengidentifikasi Peran Perawat dalam Pemberian Obat

B. Indikator Pencapaian Kompetensi 
Peserta didik memahami peran perawat dalam pemberian obat

C. Uraian Materi 

1. Hak-hak Klien dalam Pemberian Obat 

1) Hak Klien Mengetahui Alasan Pemberian Obat 

Hak ini adalah prinsip dari memberikan persetujuan setelah mendapatkan informasi ( Informed concent ) , yang berdasarkan pengetahuan individu yang diperlukan untuk membuat suatu keputusan.

2) Hak Klien untuk Menolak Pengobatan 

Klien dapat menolak untuk pemberian suatu pengobatan . Tanggung jawab perawat untuk menentukan , jika memungkinkan , alasan penolakan dan mengambil langkah – langkah yang perlu untuk mengusahakan agar klien mau menerima pengobatan . Jika suatu pengobatan ditolak , penolakan ini harus segera didokumentasikan. Perawat yang bertanggung jawab, perawat primer, atau dokter harus diberitahu jika  pembatalan pemberian obat ini dapat membahayakan klien, seperti dalam pemberian insulin. Tindak lanjut  juga diperlukan jika terjadi perubahan pada hasil pemeriksaan laboratorium , misalnya pada pemberian insulin atau warfarin (  Taylor, Lillis and LeMone, 1993 ; Kee and Hayes, 1996 ).

2. Peran Perawat dalam Pemberian Obat  

a. Peran Dalam Mendukung Keefektifitasan Obat

Dengan memiliki pengetahuan yang memadai tentang daya kerja dan efek terapeutik obat, perawat harus mampu melakukan observasi untuk mengevaluasi efek obat dan harus melakukan upaya untuk meningkatkan keefektifitasan obat. Pemberian obat tidak boleh dipandang sebagai pengganti perawatan, karena upaya kesehatan tidak dapat terlaksana dengan pemberian obat saja. Pemberian obat harus dikaitkan dengan tindakan perawatan. Laporan langsung yang disampaikan oleh pasien dapat digunakan pada berbagai keadaan. Sehingga, perawat penting untuk bertanya langsung kepada pasien tentang keefektifitasan obat yang diberikan.

b. Peran dalam mengobservasi efek samping dan alergi obat

Perawat mempunyai peran yang penting dalam mengobservasi pasien terhadap kemungkinan terjadinya efek samping obat, untuk melakukan hal ini, perawat harus mengetahui obat yang diberikan pada pasien serta kemungkinan efek samping yang dapat terjadi. Beberapa efek samping obat khususnya yang menimbulkan keracunan memerlukan tindakan segera misalnya dengan memberikan obat-obatan emergensi, menghentikan obat yang diberikan dan secepatnya memberitahu dokter. Perawat harus memberitahu pasien yang memakai/ minum obat di rumah mengenai tanda-tanda atau gejala efek samping obat yang harus dilaporkan pada dokter atau perawat. Setiap pasien mempunyai ketahanan yang berbeda terhadap obat. Beberapa pasien dapat mengalami alergi terhadap obat-obat tertentu. Perawat mempunyai peran penting untuk mencegah terjadinya alergi pada pasien akibat pemberian obat. Data tentang alergi harus diperoleh sewaktu perawat melakukan pengumpulan data riwayat kesehatan.

c. Peran Perawat dalam Menyimpan (Pengelolaan obat) , Menyiapkan, dan, Pencatatan

Pengelolaan obat yaitu mengatur penyediaan, penyimpanan, pemakaian, dan pemeliharaan obat - obatan yang diperlukan untuk kebutuhan pasien di ruangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Tujuan pengelolaan obat:
1. Supaya obat-obatan tersedia sehingga dapat segera digunakan apabila diperlukan pasien
2. Mencegah kerusakan obat dengan cara mempertahankan kebersihan dan kerapian tempat dan lemari obat
3. Memberi pengaman terhadap obat-obatan dan pasien

Dalam menyimpan obat harus diperhatikan tiga faktor utama, yaitu :
1. Suhu, adalah faktor terpenting, karena pada umumnya obat itu bersifat termolabil (rusak atau berubah karena panas), untuk itu perhatikan cara penyimpanan masing-masing obat yang berbeda-beda. Misalnya insulin, supositoria disimpan di tempat sejuk < 15°C (tapi tidak boleh beku), vaksin tifoid antara 2 - 10°C, vaksin cacar air harus < 5°C.
2. Posisi, pada tempat yang terang, letak setinggi mata, bukan tempat umum dan terkunci.
3. Kadaluwarsa, dapat dihindari dengan cara rotasi stok, dimana obat baru diletakkan di belakang, yang lama diambil duluan. Perhatikan perubahan warna (dari bening menjadi keruh) pada tablet menjadi basah / bentuknya rusak.

Prosedur kerja Menyimpan Obat/ Pengelolaan Obat:

1. Persiapan:
a. Lemari obat khusus yang dikunci
b. Botol dan tempat obat lainnya
c. Etiket warna biru dan putih
d. Buku catatan obat (permintaan, penerimaan obat, dll)
e. Pengukuran
f. Gelas obat
g. Sendok besar dan kecil
h. Tempat sampah

2. Pelaksanaan:
a. Obat-obatan yang telah diterima dari apotek, dicocokan dengan daftar permintaan obat
b. Obat tersebut disusun dan dimasukkan ke dalam tempat yang sudah disediakan, diberi etiket yang jelas, kemudian ditutup rapat misalnya:
- Obat dalam yaitu semua obat yang cara pemberiannya melalui mulut dan ditelan (per oral). Etiketnya berwarna putih.
- Obat luar yaitu semua semua obat yang cara pemberiannya selain melalui mulut (ditelan). Etiketnya berwarna biru.
- Obat yang berbahaya/ keras yaitu etiketnya berwarna biru dan diberi tanda silang merah atau gambar tengkorak.
c. Obat tertentu harus disimpan di tempat khusus, misalnya:
- Obat yang tidak tahan sinar matahari, disimpan di dalam botol atau tempat yang berwarna gelap
- Obat yang tidak tahan suhu panas, disimpan dalam lemari es, dll
d. Pengelompokkan obat di dalam lemari diatur sedemikian rupa, misalnya:
- Obat dalam (per oral) disusun pada lemari bagian atas
- Obat luar:
   * Suntikan disimpan dalam lemari bagian tengah
   * Supositoria disimpan dalam lemari bagian tengah
   * Obat yang berbahaya disimpan dalam lemari bagian bawah sekali
   * Selanjutnya, obat tersebut dapat disusun berdasarkan abjad
   * Setelah selesai semuanya, lemari obat dikunci dan kuncinya dipegang oleh orang yang bertanggung jawab terhadap obat - obatan.

Menyiapkan Obat adalah tindakan menyiapkan obat pasien sesuai dengan program terapi yang telah ditentukan yaitu jenis obat, dosis, waktu, dan cara pemberiannya.

Tujuan Menyiapkan Obat:
1. Mencegah dan mengobati penyakit
2. Mengurangi rasa sakit
3. membantu menegakkan diagnosis
4. Memberikan perasaan senang dan puas kepada pasien

Menyiapkan dan memberikan obat dilakukan:
1. Setiap waktu pemberian obat kepada pasien sesuai dengan program terapi yang telah ditenntukan
2. Sewaktu-waktu jika diperlukan menurut instruksi.

Prosedur Tindakan Menyiapkan Obat :
 Cuci tangan sebelum menyiapkan obat
 Periksa riwayat, kardek dan riwayat alergi obat
 Periksa perintah pengobatan
 Periksa label tempat obat sebanyak 3 kali
 Periksa tanggal kadaluarsa
 Periksa ulang perhitungan dosis obat dengan perawat lain
 Pastikan kebenaran obat yang bersifat toksik dengan perawat lain atau ahli Farmasi
 Buang tablet atau kapsul kedalam tempat obat. Jika dosis obat dalam unit,buka obat disisi tempat tidur pasien setelah memastikan kebenaran identifikasi pasien
 Tuang cairan setinggi mata. Miniskus atau lengkung terendah dari cairan harus berada pada garis dosis yang diminta
 Encerkan obat-obat yang mengiritasi mukosa lambung (kalium, aspirin) atau berikan bersama-sama dengan makanan

Pencatatan : 
 Laporkan kesalahan obat dengan segera kepada dokter dan perawat supervisor. Lengkapi laporan peristiwa
 Masukkan kedalam kolom, catatan obat yang diberikan, dosis, waktu rute, dan inisial perawat.
 Catat obat segera setelah diberikan, khususnya dosis stat
 Laporkan obat-obat yang ditolak dan alasan penolakan.

Hal yang perlu diperhatikan:
1. Penanggung jawab pengelolaan obat-obatan ini harus mengetahui kebutuhan obat sehari-hari, macam dan jumlahnya, teknik pemeliharaannya, dan teliti dalam bekerja
2. Jika etiket obat rusak atau nama kurang jelas, segera ganti dengan etiket baru
3. Menempatkan obat di lemari harus tetap tempatnya denga  etiket menghadap ke depan agar mudah mengambilnya dan tidak terjadi kekeliruan
4. Obat yang lama dipergunakan dahulu. Jangan menunggu sampai persediaan obat habis, baru mengirimkan daftar permintaan ke apotek
5. Obat yang rusak atau kadaluwarsa harus segera dibuang.

d. Peran perawat dalam melakukan pendidikan kesehatan tentang obat

Perawat mempunyai tanggung jawab dalam melakukan pendidikan kesehatan pada pasien, keluarga, dan masyarakat luas. Hal ini termasuk pendidikan yang berkaitan dengan obat. Perawat dapat memberikan penyuluhan tentang manfaat obat secara umum, sedangkan informasi yang lebih terperinci bukan merupakan tanggung jawab perawat tetapi tanggung jawab dokter.


Daftar Pustaka

Laily, Dayang. 2016. Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Keperawatan SMK. Depok: Kemendikbud R.I

Zega, Wira Pratama. 2016. Kebutuhan Dasar Manusia: prosedur keterampilan bidang keahlian kesehatan. Jakarta: EGC

1 komentar:

  1. Numpang promo ya Admin^^
    ayo segera bergabung dengan kami di ionqq^^com
    dengan minimal deposit hanya 20.000
    add Whatshapp : +85515373217 ^_~

    BalasHapus

TINDAKAN DASAR KEPERAWATAN PEMBERIAN OBAT (ORAL, TETES, TOPICAL, DAN SUPOSITORIA

  A.   KONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT ORAL 1.   Definisi Pemberian obat per oral adalah menyiapkan dan memberikan obat untuk klien, yang ...