Senin, 17 Februari 2020

Pemantapan USPBK 2020 Materi Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Standart Kompetensi:
Siswa mampu memahami konsep dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Kompetensi Dasar:
1. Siswa mampu menjelaskan penanganan  kecelakaan kerja di laboratorium
2. Siswa mampu menjelaskan klasifikasi bahaya kimia
3. Siswa mampu menjelaskan macam-macam dan fungsi alat pelindung diri
4. Siswa mampu mengklasifikasi pencemaran dan upaya penanganannya
5. Siswa mampu mengklasifikasi limbah dan cara pengelolaan limbah
6. Siswa mampu mengklasifikasi jenis sampah dan cara penanggulangannya

RINGKASAN MATERI

1. Penanganan  kecelakaan kerja di laboratorium

     Berikut ini 3 hal mendasar yang harus diidentifikasi sebelum menangani suatu kecelakaan di laboratorium yaitu:
1). Gambaran kecelakaan termasuk luka jika ada
2). Sebab - sebab kecelakaan
3). Gambaran tindakan yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya kembali kecelakaan.
     Berikut ini merupakan cara penanganan awal sebagai pertolongan pertama pada kecelakaan di laboratorium:
1). Luka Kecil
     Bersihkan terlebih dahulu  sebelum diberi obat - obatan dan setelah itu sebaiknya ditutup atau dibalut dengan kain atau sejenisnya.
2). Luka Besar
     Gunakan obat yang ada di kotak P3K. Jika obat tidak ada, korban harus segera diantarkan ke rumah sakit terdekat dan pasien tidak bokeh banyak bergerak. Untuk mengatasi agar tidak ada kecelakaan setelah kejadian tersebut, maka tempat kejadian harus diamankan terlebih dahulu dan meminta praktikan lain tidak berdiri terlalu dekat dengan tempat kejadian.

    Jika terjadi kecelakaan laboratorium, sebaiknya segera menghubungi Badan Layanan/ personel seperti:
1). Biological Safety Officer
2). Pejabat laboratorium
3). Engineering/ Water/ Gas/ Electrical

   Hal yang tidak kalah penting dalam menangani kecelakaan di laboratorium adalah mengetahui cara penggunaan perlengkapan yang digunakan untuk perlindungan diri dan alat - alat laboratorium dalam kasus darurat dan peristiwa yang tidak biasa.
    Beberapa peralatan darurat yang diperlukan saat kecelakaan dengan mengutamakan kecepatan antara lain:
1). Alarm kebakaran (fire alarm), sebagai tanda jika terjadi kecelakaan di laboratorium
2). Pendeteksi asap (smog setector), untuk mendeteksi jenis asap yang ada di laboratorium
3). Kotak P3K (first aid kit) yaitu kotak yang berisi obat - obatan dan perlengkapan pertolongan pertama seperti kain kasa, kapas, plester, gunting, betadine, adan alkohol
4). Ventilasi (ventilation), untuk menjaga sirkulasi udara. Ventilasi ini ada 2 yaitu sentral dan lokal.
5). Alat dan bahan pemadam kebakaran (fire extinguisher) untuk memadamkan api jika terjadi kebakaran. Fire extinguisher ada 4 macam berdasarkan zat yang ada di dalamnya dan penggunaannya didasarkan pada material penyebab kebakaran.
6). Pancuran keselamatan (shower). untuk mandi jika badan terkena tumpahan zat berbahaya
7). Pencuci mata (eyewash) dugunakan apabila ada zat yang masuk ke mata
8). Pintu darurat (emergency door), digunakan untuk evakuasi cepat dan aman menuju tempat aman atau keluar laboratorium jika terjadi kebakaran/ kecelakaan lainnya
9). Selimut kebakaran (fire blanket) yaitu selimut yang terbuat dari bahan tahan api. Digunakan jika terjebak dalam kebakaran.

    Tiga prinsip untuk membuat suatu laboratorium bebas aman dari kecelakaan (accident free operation) yaitu:
1). Semua kecelakaan sekecil apapun yang mungkin terjadi harus dapat dicegah sedini mungkin
2). Lingkungan kerja termasuk bangunan, alat, sistem, dan sarana laboratorium harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan kecelakaan
3). Setiap personal yang bekerja di laboratorium harus dilatih agar membiasakan diri bekerja secara aman, bersih, dan disiplin.

Tindakan yang dapat dilakukan dalam memberikan pertolongan pertama dapat dibaca pada link berikut https://pengelolaanlabkimia.blogspot.com/2015/05/pertolongan-pertama-pada-kecelakaan-di.html?showComment=1582008361034#c9163861690051359176

2. Klasifikasi bahaya kimia

1). Bahan kimia menurut jenis bentuknya:
     a. Gas
         Bahan kimia dalam bentuk gas umumnya terpapar pada manusia. pekerja melalui inhalasi yang dapat menyebabkan keracunan. Gas penyebab asfiksia kimiawi : Karbon monoksida (CO), hidrogen sianida (HCN), dan Hidrogen Sulfida (H2S). Gas penyebab asfiksia sederhana: asetilen; argon, helium, hidrogen, dan neon; Karbondiksida (CO2); Metan, etan, butan; LPQ (Liqiud Petroleum Gas); Dikloromono fluorometan (freon 21)
    
     b. Uap.
         Uap dari logam dapat menyebabkan "metal fume fever" ataupun keracunan logam misalnya Hg dan Pb. Uap toluen diisosianat selain menyebabkan iritasi juga sensitasi pada saluran pernapasan (asma). Pada kadar yang tinggi inhalasi uap -uap solven (benzena, toluen, dan xylene) dapat menyebabkan penurunan kesadaran (efek narkotik)

    c. Fume.
        Fume merupakan aerosol zat padat (partikel yang berukuran sangat kecil yaitu kurang dari 1 mikron yang dihasilkan oleh kondensasi uap metal yang dipanaskan, biasanya uap metal akan mengalami proses oksidasi dalam udara sehingga terbentuk oksida dari metal tersebut). Pemaparan/ inhalasi fumes selain dapat menyebabkan "metal fume fever" juga benign pneumokonioses (siderosis, stanosis)

   d. Mist/ kabut
       Adalah aerosol zat cair (partikel) yang terbentuk karena kondensasi uap atau sebagai akibat dari pemecahan zat cair menjadi bentuk dispersi dengan cara spalshing atau foaming. Inhalasi  kabut asam kromat dapat menyebabkan peradangan saluran pernapasan, keracunan akut sering terjadi karena pemaparan kabut pestisida.

e. Larutan atau cairan.
    Larutan yang bersifat asam maupun basa kuat serta solven dapat menyebabkan kelainan/ penyakit kulit. Sedangkan larutan yang dapat menyebabkan alergi pada manusia yaitu asam kromat, larutan formalin dan garam nikel. H2SO4 dan HCL dapat menyebabkan keracunan ataupun dermatosis

f. Zat padat seperti debu, silika, kapas, asbes ataupun debu logam berat yang terhirup ke dalam paru -      paru menyebabkan pneumokoniosis. Debu mineral bebas dan silikat merupakan penyebab dari            fibrosis paru, sedangkan inhalasi debu organik dapat menyebabkan asma, iritasi non spesifik pada      saluran pernapasan, bisinosis, dan alergi alveolitis atau hipersensitivitas.
    Berikut ini merupakan jenis debu dan gangguan kesehatan:
    - Jenis debu asbestos memnyebabkan gangguan kesehatan asbestosis
    - Silika bebas (SIO2) --> Silikosis
    - Talk (asbestiform) --> Talkosis
    - Batu bara --> Antrakosis

   

         

3. Macam-macam dan fungsi alat pelindung diri

    Silahkan membaca link berikut https://salamadian.com/alat-pelindung-diri-apd-k3/
    Hal lain yang perlu anda ketahui adalah tentang alat pelindung pernapasan (respirator) berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi:
1). Pelindung pernapasan yang berfungsi memurnikan udara (air purifying respirator)
2). Pelindung pernapasan yang berfungsi memasok oksigen atau udara (air supplying respirator).

Jenis pelindung tangan (sarung tangan) dibedakan menjadi 4 yaitu:
1). sarung tangan biasa (gloves)
2). Mitten yaitu sarung tangan dengan ibu jari terpisah, sedangkan empat jari lainnya menjadi satu
3). Hand pad yaitu pelindung tangan yang hanya melindungi telapak tangan
4). Sleeve yaitu alat pelindung dari pergelangan tangan sampai tanga biasanya digabung dengan sarung tangan.
    
4. Klasifikasi pencemaran dan upaya penanganannya.
   Klasifikasi pencemaran lingkungan terdiri dari lingkungan air, tanah, dan udara.
   Upaya penanganannya:
   1). Isolasi
        Adalah usaha membuat jarak antara manusia dengan faktor lingkungan yang berbahaya. Misalnya cara dan tempat  menyimpanlimbah B3, cara dan tempat pengelolaan sampah (domestik, sampah medis, industri, dll)
   2). Substitusi
        yaitu usaha mengganti alat dan atau bahan yang dianggap berbahaya menjadi alat dan atau bahan yang kurang berbahaya bahkan tidak berbahaya.
   3). Shielding
        yaitu penggunaan lat pelindung bahan atau alat untuk menghadapi faktor lingkungan berbahaya sehingga menjadi kurang berbahaya. Termasuk penggunaan barier atau pelindung rantai atau ban berjalan agar tidak membahayakan pekerja. Misalnya pakaian kerja, masker, sarung tangan, sumbat telinga, sepatu boot, dll
   4). Prevensi
         yaitu upaya pencegahan. Misalnya imunisasi, penggunaan air bersih, mencuci tangan.
   5). Tritmen atau pengolahan. Proses pengolahan lingkungan meliputi:
        a. Pengurangan (removal)
            Usaha menghilangkan/ mengurangi polutan fisika, kimia pada faktor lingkungan .
        b. Pengrusakan (destruction)
            Usaha merusak/ membunuh faktor lingkungan biologis, seperti mikroba patogen, vektor. Misalnya desinfeksi, sterilisasi.
          - Destruksi animate, ditujukan kepada anggota badan dengan mencuci menggunakan zat antiseptik/ sabun
          - Destruksi in animate, ditujukan kepada benda/ alat. misalnya sterilisasi, pengolahan air bersih (merebus, klorinasi, ultraviolet), pestisida untuk serangga, desinfeksi lantai, dll.
        c. Penghambatan (inhibition)
            Yaitu mengubah kebiasaan lingkungan hidup dari suatu organisme (mis. bakteri) dengan cara menambah kadar garam, gula, mengubah suhu pada makanan, dll
        d. Pengubahan (convertion)
            Perubahan substitusi yang bersifat mengganggu menjadi kurang mengganggu. Contoh: asam kuat + basa kuat = netral
    
5. Klasifikasi limbah dan cara pengelolaan limbah
    Silahkan membaca link berikut https://lilianmarantina.blogspot.com/2019/04/pengolahan-limbah-medis.html?showComment=1564713767608

6. Klasifikasi jenis sampah dan cara penanggulangannya
    Silahkan membaca link berikut https://www.99.co/blog/indonesia/jenis-sampah-rumah/
    Beberapa metode pengolahan sampah:
     1) Individual inceneration. Inceneration pembakaran sampah yang dilakukan perorangan dalam rumah tangga
     2). Composting, yaitu pengolahan sampah menjadi pupuk yaitu dengan terbentuknya zat - zat organik yang bermanfaat untuk menyuburkan tanah.
     3). Recycling. Pengolahan sampah dengan maksud pemakaian hal - hal yang masih dipakai. Cara ini berbahaya untuk kesehatan terutama jika tidak memperhatikan segi kebersihannya.
    4). Pulverization. Pengolahan sampah dengan cara dihancurkan menjadi kecil - kecil dengan alat yang sudah modern, kemudian membuangnya ke laut lepas secara langsung atau dapat digunakan untuk menimbun area yang berlubang. Dengan demikian  sampah akan lebih diminimalisir keberadaannya. Penanganan sampah dengan cara ini akan menghasilkan lingkungan kerja yang bersih, udara segar, dan mencegah berkembangnya penyakit.
    5). Landfill. Sampah dibuang di tanah rendah, tanpa ditimbun dengan lapisan tanah, dimanfaatkan untuk reklame.
    6). Hog feeding. Sampah dijadikan makanan hewan (biasanya babi) dan jenis sampah yang dipakai adalah garbage.
    7). Sanitary landfill, yaitu pembuangan sampah dengan cara menimbun sampah yang dilakukan lapis demi lapis sedemikian rupa sehingga sampah tidak berada di alam terbuka, jadi tidak sampai menimbulkan bau serta menjadi sarang binatang.
   8). Inceneration, merupakan salah satu metode disposal yang dapat diterapkan di daerah perkotaan  atau daerah yang sulit  mendapatkan tanah untuk membuang sampah, alat yang dipakai disebut inceneration. Inceneration adalah alat untuk membakar sampah yang terkendali melalui pembakaran suhu tinggi.
  9). Discharge to sewer. Sampah yang dihaluskan kemudian dibuang melalui air limbah.
  10). Dumping. Cara pembuangan sampah dengan meletakkan begitu saja di tanah, cara ini tidak baik dari segi estetika dan kesehatan.
11). Dumping in water. Prinsipnya sama dengan dumping, tetapi sampah - sampah itu dibuang begitu saja ke dalam air sungai/ laut. Metode ini banyak menimbulkan kerugian seperti mengotori air, menimbulkan penyakit, dan banjir.
12). Reduction, menghancurkan sampah menjadi jumlah yang kecil dan hasilnya dimanfaatkan

Daftar Pustaka
Hartati, dkk. 2018. K3LH Program Keahlian Farmasi untuk SMK/MAK Program Keahlian Farmasi Kelas X. Jakarta: EGC

Yulianto, Budi. 2013. K3 dan Kesehatan lingkungan untuk SMK Kesehatan. Jakarta: EGC

NN. 2019. 11 jenis sampah dan cara mengelolanya. Sudah dipraktikkan? https://www.99.co/blog/indonesia/jenis-sampah-rumah/ diakses tanggal 19 Februari 2020 jam 11.45

17 komentar:

  1. Numpang promo ya gan
    kami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
    ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*

    BalasHapus
  2. Good info, yuk ke blog kami ada info seru seputar makanan sehat https://gonutify.com/blog/

    BalasHapus
  3. Numpang promo ya gan
    kami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*

    BalasHapus
  4. Terima kasih bu dita, atas materi yg sangat bermanfaat ini😍🙏🏻
    dari materi yg ibu berikan ini, saya menjadi lebih tau pertolongan pertama apa saja yg bisa dilakukan saat terjadi kecelakaan di laboratorium, dan pentingnya memakai APD saat berada di laboratorium. terima kasih bu😇🙏🏻

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. Hai, siswa-siswa pembelajar yang hebat kelas XII keperawatan SMKK Bhakti Wiyata. Selamat belajar materi ini untuk persiapan ujian satuan pendidikan (USP). Smngaat ya!

    BalasHapus
  7. terimakasih atas ilmunya ibu☺️
    saya menjadi lebih mengerti terutama tentang klasifikasi pencemaran dan upaya penanganannya,serta klasifikasi limbah dan cara pengelolaan limbah.
    sangat bermanfaat, apalagi untuk yang berkeinginan membuka homecare dirumah, jadi lebih tau seharusnya dikemanakan limbahnya agar tidak merugikan sekitar☺️🙏

    BalasHapus
  8. Terimakasih Bu Dita ilmu yang sangat berharga ini semoga ilmu ini bisa bermanfaat buat saya dan semua orang 🙏🏻

    BalasHapus
  9. Terimakasih bu Dita, setelah membaca materi ini saya jadi lebih faham tentang penanganan kecelakaan kerja di laboratorium, klasifikasi bahan kimia, macam dan fungsi APD, klasifikasi pencemaran dan penanganannya, klasifikasi limbah dan pengolahannya, dan klasifikasi sampah dan cara penanggulangannya

    BalasHapus
  10. Terima kasih Ibu Dita sudah berkenan memberikan ilmu yang bermanfaat untuk kami. Materi yang mudah dipahami, ringkas dan jelas. Setelah membaca materi ini saya lebih paham terkait zat apa saja yang bisa mengganggu kesehatan, upaya pencegahan dan pengolahan, saya juga lebih mengerti tentang seberapa pentingnya memakai alat pelindung diri bagi orang yang berkontak langsung dengan zat zat yang berbahaya, terimakasih bu dita, sukses selalu

    BalasHapus
  11. terima kasih banyak bu dita atas materi yang sudah diberikan dan sangat bermanfaat ini, dari membaca materi yang bu dita berikan saya menjadi lebih faham apa saja zat zat kimia dan juga apa akibat yang timbul ke kesehatan tubuh jika zat itu terkena ke badan🙏☺️

    BalasHapus
  12. Terima kasih bu dita telah memberikan materi yang bermanfaat😊
    Setelah saya membaca materi ini saya mengerti apa itu penanganan kerja, macam macam dan fungsi alat pelindung dan terutama bahaya zat zat kimia🙏

    BalasHapus
  13. Terima kasih bu Dita atas materi yang diberikan☺️
    Setelah saya membaca dan memahami, saya menjadi lebih mengerti gambaran terjadinya sebab-sebab kecelakkan yang terjadi di laboratorium dan tau penanganan apa yang harus segera dilakukan. Dari gambaran itu saya menjadi yakin, bahwa memakai APD itu sangat penting. Terima kasih bu Dita atas ilmu yang bermanfaat ini

    BalasHapus
  14. Terimakasih Bu Dita atas materi yang bermanfaat ini🙏🏻, dari materi ini saya menjadi lebih mengetahui penanganan kecelakaan kerja di laboratorium, klasifikasi bahaya kimia, macam-macam dan fungsinya APD, dan klasifikasi limbah dan cara pengolahan limbah medis terimakasih bu😊🙏🏻

    BalasHapus


  15. Terimakasih bu dita, materinya sangat bermanfaat dan keren, karena mudah di pelajari.
    Dari materi yang ibu berikan bisa menambah wawasan saya mengenai kecelakaan kerja di laboratorium, bahaya kimia,fungsi alat pelindung diri, pencemaran lingkungan dan upaya penanganannya,serta apa saja jenis2 limbah dan cara pengelolaan limbah yang baik dan benar.


    Terimakasih bu dita ilmunya sangat bermanfaat dan keren🤩👍🏻

    BalasHapus
  16. terimakasih banyak bu dita, sudah memberikan materi yang mudah dipahami dan sangat bermanfaat, dari materi ini saya jadi lebih tau tentang penanganan kecelakaan kerja di lab, pengolahan limbah yang benar, dan bahayanya zat zat kimia ☺️😊🙏🏻

    BalasHapus

TINDAKAN DASAR KEPERAWATAN PEMBERIAN OBAT (ORAL, TETES, TOPICAL, DAN SUPOSITORIA

  A.   KONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT ORAL 1.   Definisi Pemberian obat per oral adalah menyiapkan dan memberikan obat untuk klien, yang ...